Menu horizontal

Saturday, 28 January 2017

Ducati Butuh Empat Seri Untuk Mengetahui Potensi

Casey Stoner menguji Desmosedici GP17
Larangan penggunaan winglet mulai tahun ini benar-benar menjadi ujian bagi Ducati, setelah dua tahun menerapkan penggunaan winglet dan meraih dua hasil positif tahun lalu, Ducati akhirnya harus melepas sayap tambahan yang digunakan di kuda besinya.


Tahun 2015 adalah kali pertama Ducati menggunakan winglet, dan penggunaan winglet sebagai perangkat aerodinamis ini terbukti membuat Desmosedici andalannya lebih seimbang. Alhasil, Desmosedici yang terkenal liar dan sulit untuk dikendarai nyatanya bisa lebih stabil dan melaju dengan kecepatan maksimum.

Dua podium tertinggi musim 2016 adalah bukti bahwa Ducati sukses memaksimalkan potensi winglet untuk aerodinamika motornya. Andrea Ianone memperoleh podium tertinggi di seri Austria, sedangkan Andrea Dovizioso mendapat podium tertinggi di Sepang Malaysia.

Larangan winglet untuk musim ini jelas berdampak terhadap motor, tak ayal Ducati harus putar otak untuk mendesain motor agar lebih stabil. Dari tampilan motor uji coba, Ducati Desmosedici GP17 tampak sudah berubah terutama di tampilan luar, bagian fairing memiliki lubang udara lebih besar, dan di bagian tail alias ekor terdapat kotak yang diletakkan didekat knalpot.

Sebagai pembalap tim Ducati, Andrea Dovizioso sendiri menilai potensi Desmosedici GP17 baru benar-benar kelihatan setelah empat seri, tepatnya seri MotoGP Jerez. Sirkuit Jerez memang terkenal dengan karakter yang unik, pada musim lalu, para pembalap banyak mengeluhkan performa ban yang lebih cepat terkikis di Jerez.
Para penggemar pacuan motor MotoGP tentunya sudah tak sabar, melihat bagaimana kiprah tim Ducati di musim ini, yang akan mulai digelar akhir Maret nanti.

No comments: