Casey Stoner menguji Desmosedici GP17 |
Larangan penggunaan winglet mulai tahun ini benar-benar menjadi ujian bagi
Ducati, setelah dua tahun menerapkan penggunaan winglet dan meraih dua hasil
positif tahun lalu, Ducati akhirnya harus melepas sayap tambahan yang digunakan
di kuda besinya.
Tahun 2015 adalah kali pertama Ducati menggunakan winglet, dan penggunaan
winglet sebagai perangkat aerodinamis ini terbukti membuat Desmosedici
andalannya lebih seimbang. Alhasil, Desmosedici yang terkenal liar dan sulit
untuk dikendarai nyatanya bisa lebih stabil dan melaju dengan kecepatan
maksimum.
Dua podium tertinggi musim 2016 adalah bukti bahwa Ducati sukses
memaksimalkan potensi winglet untuk aerodinamika motornya. Andrea Ianone
memperoleh podium tertinggi di seri Austria, sedangkan Andrea Dovizioso
mendapat podium tertinggi di Sepang Malaysia.
Larangan winglet untuk musim ini jelas berdampak terhadap motor, tak ayal
Ducati harus putar otak untuk mendesain motor agar lebih stabil. Dari tampilan
motor uji coba, Ducati Desmosedici GP17 tampak sudah berubah terutama di
tampilan luar, bagian fairing memiliki lubang udara lebih besar, dan di bagian
tail alias ekor terdapat kotak yang diletakkan didekat knalpot.
Sebagai pembalap tim Ducati, Andrea Dovizioso sendiri menilai potensi
Desmosedici GP17 baru benar-benar kelihatan setelah empat seri, tepatnya seri
MotoGP Jerez. Sirkuit Jerez memang terkenal dengan karakter yang unik, pada
musim lalu, para pembalap banyak mengeluhkan performa ban yang lebih cepat
terkikis di Jerez.
Para penggemar pacuan motor MotoGP tentunya sudah tak sabar, melihat bagaimana
kiprah tim Ducati di musim ini, yang akan mulai digelar akhir Maret nanti.
No comments:
Post a Comment